Balada Ospek Kampus (Hari Pertama)



Cerita Dewasa Kelar sudah semua persiapanku untuk orientasi kali ini. Jumat pagi itu aku berkumpul dikampus, 3 truk disiapkan, kulihat junior2 yang selama ini tak pernah terlihat, maklum mereka baru 2 minggu masuk kuliah dan selama 2 minggu itu juga aku tak masuk kuliah,hehehe. Singkat cerita kami berangkat ke lokasi “pertempuran” namun sepertinya ini berbeda dengan lokasi biasa, dan benar begitu sampai dan briefing ternyata bukan hanya lokasi, namun metode yang ada pun berbeda. “pol, lu kan keamanan, jaga pos terluar, takut ada yang kabur atau ada yg trespass ke area kita” kata yogi, pimpinan orientasi kali ini. “ah sial!gabisa liat yang bening-bening”pikirku. But ok, profesionalisme

Singkat kata ternyata watchpost yang dimaksud berada 100 meter dari lokasi kemah, berada di tepi sungai,walaupun lokasi kemah sendiripun berada di tepi sungai. Jauh dari peradaban,pikirku. 3 jam kupersiapkan semua di lokasi itu, tenda dan beberapa “alarm” dari benang yang kupasang melintang dan diujungnya dipasang kaleng2 agar ketika terinjak benang tersebut maka kalengnya berbunyi nyaring.

Singkat cerita kebosanan terjadi,aku tak boleh datang ke lokasi kemah, “sial bosan total,menyesal aku ikut” pikirku. Jam 8 malam namun Nampak amat sangat gelap, tanpa penerangan apapun di sekitar lokasi, hanya petromax ku menyala terang. Kumainkan gameboy sambil tidur tak jelas, malam yang gelap bertabur bintang diiringi teriakan dari senior yang “mendisiplinkan” juniornya, ya walau agak jauh namun samar kudengar. Hingga tiba2 bunyi nyaring kaleng2 memecah kesunyianku, yogi datang membawa 3 orang junior yang matanya ditutup, 2 perempuan dan 1 laki-laki.

Yogi bilang untuk kali ini akan ada drama penculikan, mereka bertiga akan bersamaku hingga siang besok, weeks, akirnya ada teman, pikirku. Kusuruh mereka membuka mata, interogasi satu persatu. Si laki-laki bernama Samuel,tipikal cowok metrosex. Perempuan pertama bernama calista, memiliki rambut sebahu, hidung yang mancung (tipikal manado) kulit kuning langsat. Badan yang sintal, tak terlalu gemuk,cenderung agak kurus,namun dengan bokong yang menojol dan payudara yang membuat kancing merasa tersiksa,34D menurutku. Yang satu lagi bernama Amanda, tubuhnya lebih gemuk dari calista, namun padat semok berisi. Dengan rambut sepunggung, dan muka oriental. Payudaranya kurang lebih sama dengan calista. Mereka bertiga memakai pakaian SMA, mungkin ini memang dresscode kali ini.

Singkat cerita kami berempat ngobrol gajelas, tak Nampak seperti orientasi, lebih seperti kemah bersama, namun kulihat sejak awal Samuel Nampak pucat, dan benar saja, tak lama ia merajuk, segera kubawa dia ke medic di area kemah, calista dan Amanda kututup matanya, kubawa petromaxnya dan membawa pria metrosex satu ini ke kemah medic.

Sekembalinya, kubuka ikat mata mereka, kembali kami mengobrol,awalnya memang agak kaku namun suasana lama kelamaan mencair. Pembicaraan bahkan lebih sering tentang sex. Dari sini kuketahui, calista merupakan anak yang cukup gila dan liar, ia telah kehilangan keperawanannya sejak masuk SMA, ia seorang yg cukup eksibisionis, dan baru putus dengan pacarnya karena ia dianggap terlalu sering pamer tubuhnya didepan umum. Sedangkan Amanda, Nampak diam dan kalem ternyata juga menyimpan banyak cerita menarik, ia baru kehilangan keperawannya beberapa bulan lalu, anehnya bukan oleh pacarnya, namun kakaknya sendiri. Hmmm cerita yang cukup gila. Sepanjang bercerita aku mulai berani merangkul kedua gadis itu, juga terkadang menyenggol payudaranya ketika mereka tak sadar.

Malam semakin larut, kusuruh mereka tidur dalam tenda, sedangkan aku sendiri duduk bersandar di pohon dekat tenda,karena ukuran tenda yang tak memungkinkan aku untuk tidur didalam, sial…. Baru sebentar aku menutup mata, aku dikejutkan oleh calista yang memanggilku. “kak gaenak badan banget ni,kenapa ya?” katanya, “masuk angin mungkin” jawabku sembari berjalan ke tenda dan mengambil minyak kayu putih, “nih coba dioles di perut deh”kataku seraya menyerahkan minyak kayu putih tersebut. Kemudian ia membuka 2 kancing terbawah kemejanya dan menariknya keatas, sebatas perut. Kulihat perutnya yang mulus dan halus, makin menggoda ketika ia mengoleskan minyak kayu putih,menjadikan perut itu berkilat karena minyak. Kemudian ia kusuruh kembali ketenda dan tdur. Namun belum 10 menit calista kembali, makin gaenak badan katanya. Aku menawarkan untuk memijatnya, siapa tau karena capek,dan iya hanya mengiyakan

Ia kemudian duduk membelakangiku, kupijat lehernya perlahan. “kalo sebadan sekalian gimana?kalo Cuma leher percuma juga” tawarku,agak sedikit mengarah karena otak kotorku, namun ternyata ia hanya mengiyakan. Karena sebelumnya aku menggelar karpet yang cukup luas diluar tenda, kupinta ia membuka kemejanya dan berbaring tengkurap, kemudian ia perlahan melepaskan satu persatu kancing kemejanya, berbalik memunggungiku dan menanggalkan kemejanya. Sungguh putih dan menggoda tubuhnya. Kemudian ia berbaring, ku oleskan minyak kayu putih di punggungnya, dan mulai memijat dari tengkuk, turun kebawah. Agak sulit untuk memijat lurus pada punggung ketika ada bra yang menghalangi. Tetiba tangannya kebelakang,melepas kait bra’nya. Kembali kupijat ia perlahan, ketika kupijat lengannya,sengaja kutarik tali bra’nya keluar dari tanganya, dan ia hanya menurut saja. 15menit kupijat ia dengan perlahan, sesekali sengaja kuturunkan lenganku,memijat disamping payudaranya, besar dan lembut, benar-benar menggoda. Tak lama kemudian ia bilang bahwa perutnya kembali sakit, dan memintaku memijat juga perutnya. Aku agak kaget sekaligus senang, calista berbalik sambil memegang bra’nya. Sekarang posisinya telentang dengan bra menutupi payudaranya.

Kupijat perutnya perlahan, tak kuasa juga junior menahan pemandangan ini . namun calista bergoyang2 kegelian ketika perutnya kupijat, dan pada satu momen ia seperti menggelinjang dan menghempaskan bra’nya keudara. Dengan segera ia mengapit kedua tangannya menutup dadanya yang terbuka. Sekilas kulihat dada yang cukup besar itu “masih kaku aja kamu” candaku…
“malu kaak, masa baru kenal udah pamer dada”jawabnya. “masih kaku aja km”kataku sembari mencium keningnya. Dia hanya tersipu. Kemudian kukecup hidungnya. Ia hanya terdiam berpikir.kukecup bibirnya. “masih kaku?” kutanya, ia hanya diam menatapku penuh makna. Kukecup kembali bibirnya, namun ketika bibir kami bersentuhan segera tanganya memegang (sedikir mendorong) belakang kepalaku. Dan dengan segera ia sedikit membuka mulutnya dan kemudian kami berciuman, lidahnya dengan ganas menari2, inikah yang dinamakan seni bersilat lidah,ahahahaha….

Dengan posisi calista telentang dan aku berada di sampingnya kami berciuman, perlahan kuberanikan tanganku yang tadinya ada diperutnya,naik menyambah dadanya. Tak ada respon negative. Perlahan kuremas dada kirinya dengan tangan kananku, seperti ia mulai mendesah menikmatinya. Kulepaskan ciumanku, kepalaku turun menuju dadanya, dan kucium dada kanannya. Sesekali kuhisap dan kugigit lembut putingnya yang berwarna coklat muda itu. Ia menggelinjang dan mendesah kegelian. Kemudian ia memiringkan badannya, kami kembali berciuman. Tangan calista mulai merambah ke area junior. Aku yang hanya memakai celana pendek berkolor dengan mudah ia turunkan celanaku sepaha. Kubantu ia membuka celana dalamku, dan ia mulai mengocok perlahan sang junior. Kukerahkan tanganku ke belakang roknya serta membuka kait dan resletingnya. Ia membantuku menurunkan roknya. Dan tampaklah celana dalam berwarna pink lembut, kugesek perlahan tanganku di area vaginanya. Sudah becek rupanya. Ia tetiba menghentikan ciuman kami. Mendorongku telentang dan kemudian duduk di perutku. “kak km harus tanggung jawab, aku sekarang horny bgt, puasin aku”katanya. Wah nanang nih, kita liat siapa yang menang, balasku. Kemudian ia menggesek2an vaginanya yang tertutup cd di junior yang sudah berdiri tegak. Agak sakit karena ia masih memakai CD, calista bergoyang maju mundur berirama, kedua tanganku meremas dadanya. Tak beberapa lama calista melenguh kencang. Dan kurasakan cauran hangat membanjiri vagina yang tertutup CD tersebut. Orgasme pertamanya….

“”ahh jilat kak” pintanya sambil membuka CD’nya. Kemudian ia memajukan posisinya, sehingga ia seperti duduk di wajahku dengan mulut vaginanya tepat dimulutku. Vagina dengan bulu yang sedikit, sangat wangi dan terawat. Kujilati perlahan sambil tanganku tetap bermain dengan kedua dadanya. Ia bergoyang2 kegelian sambil melenguh, tangan kirinya menuntun tanganku bermain dengan dadanya sedangkan tangan kanannya berusaha membuka bibir vaginanya agar aku menjilat lebih dalam. Calista melenguh dan terus menggelinjang kegelian. Agak lama kami melakukanya sampai tiba2….

Kurasakan hangat dan basah pada junior, seperti ada yang sedang menghisap junior, sontak aku kaget dan terperanjat. Begtu pula calista yang langsung melangkahkan kakinya kesampingku dan berbalik, aku langsung mengadahkan kepala dan kulihat Amanda tengah menghisap junior. “curang maen ga ngajak2” kata Amanda kemudian. Seperti tertimpa durian runtuh, jam jaga yang kupikir akan amat membosankan ternyata berubah menjadi surga dunia dengan dua bidadari kayangan menemaniku. Lalu calista kembali ke posisinya, dan aku kembali menjilati dengan liar vagina yang begitu indah tersebut dan Amanda melanjutkan menghisap junior setelah menanggalkan celanaku. Tak lama calista melenguh panjang dan tubuhnya bergetar. Seiring dengan tumpahnya cairan hangat dari dalam vaginanya langsung emulutku. Dengan liar kujilati vagina yang sudah sangat basah itu.

Gentian doong, gw juga mau, kata Amanda…. Calista kembali duduk disampingku dengan tubuh masih bergetar sisa orgasme keduanya. Kubuat Amanda tidur telentang, kucium dia dan dibalas dengan ganas, seperti sudah sangat horny. Sambil kucium kubuka satu persatu kancing kemejanya. Tak disangka Amanda menggunakan bra dengan kait didepan, langsung kubuka kait bra’nya. Dan munculah dada yang tak terlalu besar namun kencang dengan putting berwarna pink merekah. Kujilati dada kirinya sambil tanganku bermain dengan dada kanannya. Amanda mulai menggelinjang, seperti tak mau menganggur, calista membuka rok Amanda, juga menurunkan CD’nya. Tanpa komando Amanda merentangkan kakinya, mempersilahkan calista untuk bermain dengan vaginanya. Tanpa basa basi calista dengan liar menjilati vagina Amanda. Amanda mulai menggelinjang keenakan. “ini ga ada yang mau nyepong lagi nih?” tiba2 tanyaku iseng. Kemudian aku berbaring telentang, dengan sigap calista langsung mengulum junior, sedang Amanda berusaha melepaskan pakaian yang masih menempel pada tubuhnya. Calista mengulum junior dengan posisi menungging. Tiba2 amanda telentang di selangkangan calista dan mulai menjilati vagina calista.

Seperti tak puas, Amanda kemudan naik, mengambil posisi tepat disamping calista, mencoba ikut menjilat junior. Disepong dua bidadari di tengah hamparan hutan, tak dapat dibayangkan rasanya. Amanda kemudian mengulum bijiku sedang calista mengulum junior dengan ganasnya. 5 menit berlalu tak dapat kutahan lagi rasa yang begitu mahadaya ini. Dan kemudian crot,crot,crot..tiga tembakan langsung kemulut calista, dengan cepat Amanda mengulum junior ketika calista melepaskannya. Mengulum dengan ganas dan mengocoknya dengan cepat, 2 tembakan langsung ke mulut Amanda.

Kuambil ponselku, melihat bahwa hari sudah berganti, jam1 pagi…dan sepertinya aku akan kewalahan menghadapi dua gadis hypersex ini, maka ku sms temanku dan mengatur rencana tanpa mereka ketahui

Kemudian mereka berdua tidur disampingku, kurangkul keduanya, dengan tanganku bermain2 dengan dada mereka. “pol, masukin sekalian pol, nanggung”pinta Amanda, “iya pool,pengen”sambung calista. “yaudah bangunin dulu junior, isi amunisi bentar yah”jawabku enteng. Mereka tak lagi memanggilku dengan sebutan ‘kak’. “ihh udah lemes masih gede aja juniornya” kata calista sambil mengulum junior yang masih lemas. Sedang Amanda menempelkan dadanya ke mulutku agar kujilati lagi. Tak butuh waktu lama untuk junior kembali tegak dengan keadaan seperti ini. “Amanda dulu ya”kataku, calista hanya mengangguk pelan. Amanda kemudian telentang dan merentangkan kakinya, kutempelkan kepala junior ke mulut vaginanya, kugesek perlahan2, vaginanya berwarna pink merekah hampir tanpa bulu. Begitu menggoda, dengan vagina yang sudah sangat basah, tak terlalu sulit untuk junior menemukan jalannya, dan dengan beberapa dorongan kepala junior sudah masuk kedalam vagina Amanda, Amanda menggelinjang, kupompa perlahan agar tak terlalu sakit, kurasakan junior sudah masuk setengah kedalam vagina Amanda, begitu sempit dan nikmat, kupompa perlahan berirama, Amanda seperti mengikuti irama memainkan pinggulnya. Calista yang sepertinya tak tahan beranjak keatas kepala Amanda, “jangan berisik gw juga pengen”katanya seraya mencium Amanda,calista mengarahkan vaginanya keatas mulut Amanda dan menyuruh Amanda menjilatnya, makin bersemangat menggenjot Amanda dengan pemandangan yang amat menarik ini. Kupompa makin kencang Amanda, ia menggelinjang liar sambil tangannya meremas dada calista, dan tiba2 cairan hangat menyerbu junior,meleleh menetes di bibir vagina Amanda. Vagina yang makin licin membuatku makin bersemangat memompa Amanda.

Melihat Amanda yang begitu bergairah, calista iri dan sedikit merajuk “pooool gantiaaaaaaan”…. Melihat muka calista yang begitu horny memelas, kuhentikan kegiatan dengan Amanda dan mencabut junior… Amanda hanya terbujur lemas. Calista langsung mengambil posisi, kugesek2 junior ke bibir vagina calista, dan tanpa waktu lama kutusuk langsung vagina calista, ia menjerit sakit keenakan, tanpa basa basi kupompa kencang calista, ia langsung menggelinjang liar. Calista mendekap leherku dan berusaha membalik posisi… sekarang WOT, calista bergoyang liar, Amanda menempatkan vaginanya di mulutku,dengan segera kujilat ganas. Kedua gadis itu menimpaku, tanganku sibuk meremas dada Amanda, junior sibuk digoyang liar oleh calista, dan mulutku sibuk menjilati vagina Amanda. Sungguh suasana surga.

Dan tiba2, plak! Plak! Dua tamparan mendarat dipunggung Amanda dan calista, mereka terperanjat kaget! Yogi bertolak pinggang dengan muka penuh amarah… mereka berdua menghentikan permainan, berdiri tertunduk lemas sambil satu tangan menutupi dadanya dan satunya menutupi vaginanya yang telah amat sangat basah. “apa apaan kalian!!!kita disini buat pelatihan!!bukan pesta sex!! Teriak yogi murka… ini juga seniornya!mau aja ngeladenin!! Ikut saya!! Dan kalian tunggu disini!!jangan coba2 kabur!! yogi kemudian menyeret tanganku kedalam tenda secara kasar sambil membawa semua pakaian yang ada…. Calista dan Amanda Nampak seperti kehilangan harapan hidup, airmata berlinang perlahan menetes ke pipi mereka.

Base plan success….next plan continue……





Di tenda kami membuat rencana lanjutan untuk berbagi, namun calista sudah kupesan, yogi hanya boleh dengan Amanda. Kemudian aku memakai celana pendekku dan keluar. Mereka masih tertunduk lesu.

Diri yg bener!!pol,jangan mau ml doang!!ajarin mereka!!teriak yogi marah. Dengan kasar ia menurunkan tangan kedua gadis itu,membentuk posisi siap disamping paha. Terpaksa mereka membiarkan dada mereka tergantung bebas.

Kalian disini mau pelatihan apa pesta sex!!jawaaab!!! teriak yogi murka. “pe..pee..pelatihan kak”jawab mereka perlahan. Pelatihan ngapain telanjang telanjang ml ml gini!!tukas yogi. Mereka hanya terdiam… “gini deh, tadi kayaknya sange banget, pengen ml kan?enak kan?di kemah banyak tuh angkatan kalian, senior juga..kita kesana aja biar semua muasin kalian” seketika muka mereka menengadah tak percaya, begitu ketakutan seperti siap diperkosa beramai ramai… “kak jangan kak mohon jangan”pinta mereka memelas… “ lah ini!!telanjang2 gini, malah ml segala!!biar sekalian seluruh angkatan kalian tau prilaku temennya,siapa tau malah bisa kalian jadiin mata pencarian”jawab yogi ketus..

Kedua gadis itu terduduk menangis,berdua saling berpelukan tanpa ada sehelai benangpun menutupi tubuh mereka. Yogi memberdirikan mereka berdua dan menyuruh mereka dalam posisi istirahat seperti paskibra. Mereka hanya bisa tertunduk diam berlinang air mata. Yogi member jarak pada mereka

Yogi berkeliling, kedepan calista, melihat dengan tajam, memegang dada calista, “ampe dicupang ya,enak bgt kekna!” kata yogi, kemudian yogi berjongkok didepan calista, memperhatikan dengan seksama vagina calista yang masih basah, kemudian berdiri, dan berjalan kearah Amanda, ia melakukan hal yang sama pada Amanda… memperhatikan dengan seksama vagina Amanda yang hampir tak berbulu… “beh,jembut kemana jembut?!dicukurin?!”Tanya yogi, Amanda hanya bisa tertunduk, air matanya mengalir… yogi berdiri disamping Amanda, tangan kanannya perlahan meraba dada Amanda, turun ke perut, Amanda hanya bisa menahan geli dan rasa malu yang amat sangat. Tangan yogi berjalan kebawah perut hingga ke vagina Amanda, namun dihentikan tepat sebelum menyentuh vaginanya, “jangan kak aku mohon” pinta Amanda berurai air mata, “tadi enak2an ml bangga,sekarang baru mau dipegang aja nangis,kalo ga mau kita ke kemah aja deh, biar angkatan yang menghukum kalian, biar seluruh anak liat tubuh indah kalian,mau??!” bentak yogi, Amanda tertunduk, tangannya melepaskan tangan yogi, tangan yogi kembali berkeliaran bebas ditubuh Amanda, tangan kanannya memainkan vagina Amanda, gadis itu hanya bisa tertunduk, antara hina dan menikmati. Kemudian jari tengah yogi memaksa masuk kedalam vagina Amanda dan mengocoknya.

Amanda tertunduk, tubuhnya bergetar, entah karena menangis atau keenakan. Yogi menghentikan permainan jarinya. Saat itu yogi benar benar memperlakukan Amanda dan calista seperti gadis rendahan yang siap diperkosa. “enak ga?!” Tanya yogi setengah berteriak…Amanda hanya diam tertunduk, tubuhnya gemetar, sementara calista hanya diam. “tadi ngapain aja ama pol?!” bentak yogi lagi..”jawab!!” bentak yogi kesal…”ga ngapa2in kak” jawab calista pelan…. Haaaah?!ga ngapa2in kok telanjang?ml kan kalian tadi?!enak ga?! Bentak yogi lagi….mereka terdiam… oooh diem aja?udah ga mau jawab ni? Tanya yogi ketus…kemudian ia berdiri dibelakang Amanda, tangan kirinya merangkul dan memegang dada kanan Amanda sedangkan tangan kanannya langsung menjamah vagina Amanda dan mulutnya ganas menjilati leher Amanda. “enak ga?” Tanya yogi pelan, badan Amanda berguncang kegelian, nafasnya sudah sangat memburu, karena sudah terlalu lemas Amandapun jatuh tergulai, nafasnya begitu memburu. Yogi kembali bangkit dan mengintrogasi calista, aku bangunkan Amanda yg sudah sangat horny,ia terduduk lemas, tanpa basa basi mulutnya langsuung menciumku ganas,tanpa pikir panjang kusambut ciumannya, lalu kami berguling, aku berada dibawah dan dia diatas, sedemikian rupa kuatur posisinya seperti doggy style. Tetiba Amanda mengerang keras…aahhhhhh!!kaaaaaak! kulihat ternyata yogi tanpa basa basi sudah menancapkan batang kemaluannya ke vagina Amanda yg sudah sangat basah, yogi memompa cepat. Kubisikan pada Amanda “udah nikmati aja, tadi sendirian kan kurang asik”. Amanada yang masih dipenuhi perasaan takut perlahan menikmati dan melenguh halus..

Calista terduduk bersandar pada sebatang pohon, memperhatikan Amanda yg tengah melenguh nikmat. Kuhampiri ia, duduk disampingnya dan bertanya beberapa pertanyaan padanya. Ia hanya menjawab sekenanya, dengan bibir bergetar antara takut atau marah. Kemudian ia berkata “jahat kak pol, calista udah diceritain semua ama kak yogi, kalo ini plan, bilang dari awal, kan calista malu”

Rupanya yogi sudah menceritakan pada calista tentang kedatangannya, “ya gimana, ga kuat juga kalo ngadepin kalian berdua” jawabku sembari tersenyum. “kamu marah?” tanyaku lagi, ia membalas dengan sebuah ciuman hangat, memeluk dan menggulingkan tubuhku… kemudian ia memasang posisi WOT, memasukan penisku yg sudah meninggi kedalam vaginanya yg basah. “marah?calista beberapa kali pesta sex waktu SMA kak, bahkan dengan temennya teman2 calisa yg calista ga kenal” dengan senyuman penuh kemenangan dan sedikit desahan kecil.

To be continue: Balada Ospek Kampus (Hari Kedua)

0 Response to "Balada Ospek Kampus (Hari Pertama) "

Posting Komentar

Komentar anda akan di moderisasi terlebih dahulu
1. Berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung
2. No sara, No spam