Cerita Dewasa- Kejadian Ini terjadi beberapa tahun yg lalu, ini bermula saat aku sedang
membantu sahabatku yg sedang melaksanakan persiapan pernikahannya di
rumahnya. Lazimnya acara pernikahan pasti banyak orang yg turut membantu
keluarga sahabatku itu, dari mulai tetangga sampai teman2 bermain
sahabatku itu. Dari sekian banyak orang yg membantu itu ada salah
seorang wanita yg menarik perhatianku.
Wanita ini memakai gaun pesta yg sangat anggun dan seksi, dia memakai
gaun terusan warna ungu dengan belahan rok memanjang hingga sampai ke
pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas
mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku
sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat
gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit
mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.
Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia
adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah
mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang
mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia
berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku.
Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang
terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke
belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat
malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu
pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan
itu.
Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia
mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan
main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan
mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata. Aku mencari
cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena
keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan
untuk mendekatinya.
Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya
sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan
yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk
mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat
hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.
Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya
tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena
selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena
bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan
pahanya terbuka. Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa
adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia
rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda
diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar
terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.
“Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya memecahkan
keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu
tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
“Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.
“Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.
“Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti” jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.
Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata,Cerita Tante
“Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya..” katanya sambil tersenyum padaku.
“Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku memastikan ucapannya.
Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku
lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu
sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit
mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku. Kubelai2 pahanya dan
sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik
gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku
menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan
tertahannya. Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke
pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku
dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di
dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung. Aku menjadi
semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg
telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar.
Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit
berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari
mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue
pesanannya.
Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang
kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia
menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke
rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini. Aku
sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh
gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama
perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus
paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku
seakan tak sabar ingin menikmatinya.
Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.
Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap
dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak
berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku
takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya. Akhirnya Sinta
menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan
keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia
mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan
pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg
sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku
memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan
bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi
melamar kerja seperti biasanya.
Sampailah aku di alamat rumah yg
diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik
sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam
sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku. Kupencet bel rumahnya,
lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal
tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan
mengunci kembali pagar depan rumahnya. Setelah mengunci pagar aku
langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di
hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang
sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga
sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku
bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya
itu. Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya
berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini,
batinku berkata.
Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah
sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami
saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul
pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku
meremas bokongnya gemas. Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan
posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku
menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci
pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu
persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun
tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di
tubuh kami.
“Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini..” katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.
Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku,
menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15
menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku,
kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka
kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di
depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya
yg kulihat telah berdiri mengacung.
“Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku
udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku
sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya.
Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan
kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat
aku lakukan itu.
“Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh” ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya. Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.
“Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku
mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap
aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia
merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku.
Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya
menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat
meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak
terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua
kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya
setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah
mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.
Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.
“Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu
tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya mencubit gemas
pipiku.
“Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil meremas lembut dadanya.
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.
“Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.
“Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.
“Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.
Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua
payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat,
hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan
ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras. Dia hanya merintih
geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku
menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut
putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya,
tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu. Tangannya meremas
rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda
birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg
sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku,
perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras. Tangannya makin
kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas
kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada
kontolku bisa sedikit berkurang.
Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya,
kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan
lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin
dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.
Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku
menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi.
Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya,
perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia
mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.
“Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.
Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara
rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar
menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di
atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga
membuatnya makin tak mampu menahan diri. Beberapa menit kami melakukan
ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku
ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu
mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.
“Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..” rintihnya, tangannya kuat
mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku.
Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua
matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit
kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi
menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat
membuncah di kontolku seakan ingin meledak.
“Aah mbak..Santi..aku juga..aahh..” ucapku tersendat saat air maniku
tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat
semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme
untuk ketigakalinya. Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku
dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur
dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa
orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam
vaginanya. Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam
kami menikmati sensasi nikmat ini.
Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2
0 Response to "Nikmatnya Bercinta Dengan Tante Sahabatku"
Posting Komentar
Komentar anda akan di moderisasi terlebih dahulu
1. Berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung
2. No sara, No spam